Deteksi Kecerdasan Majemuk Lewat Dermatoglypics Multiple Intellegence (DMI)
Semakin tinggi pemahaman pada orangtua dan guru/sekolah bahwa tiap anak memiliki minat, bakat dan kepribadian yang unik sehingga tiap anak mesti diberlakukan secara unik pula. Maka berbagai cara dilakukan orangtua/sekolah untuk ‘memahami’ anaknya, ada yang sekedar melakukan pengamatan langsung, berdiskusi dengan orangtua lain atau dengan sekolah, atau melakukan tes psikologi.Tes-tes psikologi yang biasa dilakukan selama ini adalah tes wawancara dan tes tulis. Ada beberapa kelemahan tes-tes demikian, antara lain :a. Hasilnya dipengaruhi kondisi fisik dan psikologis anak. Anak yang kelelahan secara fisik atau tertekan, sedih, marah dan lain-lain akan memberikan jawaban yang berbeda jika mereka berada pada kondisi fisik dan psikologis yang berbeda.b. Tingkat pengetahuan dan pendidikan anak akan mempengaruhi jawaban mereka.c. Pemberian waktu tertentu untuk mengerjakan isian akan memberikan tekanan psikologis pada anak.d. Pertanyaan yang banyak akan mempengaruhi tingkat konsentrasi dan kelelahan siswa.e. Hasil tes seorang anak dapat berbeda dari waktu ke waktu.f. Bentuk dan soal tes untuk satu aspek psikologis tertentu dari anak membutuhkan tipe dan bentuk soal yang berbeda sehingga hasilnya bisa menjadi bias.Saat ini telah ada metode tes psikologi yang modern, lebih pasti dan mengukur semua potensi anak secara lengkap melalui sidik jari. Metode itu dinamakan Dermatoglypics Multiple Intellegence (DMI).Apa itu DMIDMI merupakan revolusi penemuan berbasis teknologi yang mampu mengungkapkan tabir bakat, bukan ramalan masa yang akan datang tetapi menginformasikan bakat yang dimiliki oleh seseorang. DMI bicara potensi untuk mensuport proyeksi masa depan setiap manusia. Proses penemuan dan penelitian DMI membutuhkan perjalanan waktu yang cukup panjang yang melibatkan banyak pakar dan biaya yang relatif besar. Hasil test bersifat valid dan sangat rahasia (hanya pihak tester yang boleh mengetahui). Tes cukup dilakukan sekali seumur hidup dan tersedia konsultasi gratis seumur hidup.Tes dilakukan dengan cara mengambil sidik jari seluruh jari tangan dan beberapa data tambahan yang diperlukan. Waktu yang diperlukan untuk pengambilan data ini sekitar 5 – 10 menit.Test DMI bertujuan mengenali bakat dan mengembangkan bakat yang menonjol, sebagai bentuk rasa syukur, bukan mengubah bakat yang berasal dari karunia tuhan.Hasil report assessment DMI berupa:1. Dominasi otak kanan atau kiri dalam setiap pengambilan keputusan: a. Otak Kanan, memiliki fungsi yang berkaitan dengan persepsi ruang, musik, kreativitas dan emosi.b. Otak Kiri, memiliki fungsi untuk verbal, pemahaman logis, faktual dan analisis.2. Disribusi kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence):a. Kecerdasan Logika Matematika (Logic Mathematics); b. Kecerdasan Bahasa (linguistic); c. Kecerdasan Intrapersonal; d. Kecerdasan Interpersonal; e. Kecerdasan Kinestetis Jasmani (bodily kinesthetic); f. Kecerdasan Visual Ruang (visual spatial); g. Kecerdasan Musikal (musical);h. Kecerdasan Naturalis (naturalist); 3. Kepekaan belajar (learning sensitivity).4. Karakter komunikasi – belajar. 5. Gaya manajemen kerja.6. Saran-saran treatment/pengembangan.
http://alika-eksakta.blogspot.com/2009/05/deteksi-kecerdasan-majemuk-lewat.html
Minggu, 28 Juni 2009
Jumat, 19 Juni 2009
Facebook Haram
INILAH.COM, Jakarta ? Fatwa yang mengharamkan situs jejaring sosial Facebook tidak perlu dipersoalkan. Sebab, hal itu sudah terjawab dalam Undang-undang No 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Hal itu diungkapkan Dirjen Aplikasi Telematika Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) Cahyana Ahmadjayadi, usai Workshop 'Penetration Test Form Business Perspective' di Jakarta, Rabu (10/6).
Menurut Cahyana, pemanfaatan teknologi sebenarnya bukan hanya membutuhkan logika, tetapi juga hati nurani. Sehingga, kekhawatiran akan dampak negatif dari Facebook tidak perlu ada.
Dia mengatakan, setiap perkembangan dan aplikasi teknologi tentu membawa sisi positif dan negatif, tinggal bagaimana seseorang memanfaatkannya. Apabila diarahkan ke hal negatif, tentu akan dijerat dengan UU ITE yang mengatur tentang penggunaan IT, termasuk bisnis informasi (I business) dan Komersialisasi Informasi (I commerce).
"Jadi, semua pihak diimbau memaksimalkan pemanfaatan IT dan meminimalisakan risiko-risikonya," katanya.
Sebenarnya, lanjut Cahyana, penggunaan IT sesuai dengan tujuannya ada tiga hal. Yakni, tujuan kejahatan (hitam), kebaikan (putih) dan abu-abu. Kelompok yang ketiga ini yang paling banyak di Indonesia. Karena itu harus diarahkan ke jalur yang baik dalam hal pemanfaatannya.
Dia mencontohkan, pemanfaatan teknologi informasi ke hal yang negatif. Antara lain Estonia, yang dua tahun silam diserang oleh cracker asal Rusia. Sehingga seluruh transaksi elektroniknya menjadi kacau dan kinerja sistemnya menjadi lamban.
Kondisi seperti itu, lanjutnya, yang harus diwaspadai, sehingga penggunaan transaksi elektronik oleh pemerintah dan swasta harus dijamin keamanannya.
Hal itu diungkapkan Dirjen Aplikasi Telematika Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) Cahyana Ahmadjayadi, usai Workshop 'Penetration Test Form Business Perspective' di Jakarta, Rabu (10/6).
Menurut Cahyana, pemanfaatan teknologi sebenarnya bukan hanya membutuhkan logika, tetapi juga hati nurani. Sehingga, kekhawatiran akan dampak negatif dari Facebook tidak perlu ada.
Dia mengatakan, setiap perkembangan dan aplikasi teknologi tentu membawa sisi positif dan negatif, tinggal bagaimana seseorang memanfaatkannya. Apabila diarahkan ke hal negatif, tentu akan dijerat dengan UU ITE yang mengatur tentang penggunaan IT, termasuk bisnis informasi (I business) dan Komersialisasi Informasi (I commerce).
"Jadi, semua pihak diimbau memaksimalkan pemanfaatan IT dan meminimalisakan risiko-risikonya," katanya.
Sebenarnya, lanjut Cahyana, penggunaan IT sesuai dengan tujuannya ada tiga hal. Yakni, tujuan kejahatan (hitam), kebaikan (putih) dan abu-abu. Kelompok yang ketiga ini yang paling banyak di Indonesia. Karena itu harus diarahkan ke jalur yang baik dalam hal pemanfaatannya.
Dia mencontohkan, pemanfaatan teknologi informasi ke hal yang negatif. Antara lain Estonia, yang dua tahun silam diserang oleh cracker asal Rusia. Sehingga seluruh transaksi elektroniknya menjadi kacau dan kinerja sistemnya menjadi lamban.
Kondisi seperti itu, lanjutnya, yang harus diwaspadai, sehingga penggunaan transaksi elektronik oleh pemerintah dan swasta harus dijamin keamanannya.
KEAJAIBAN AIR
Seorang peneliti Jepang – Dr. Masaru Emoto – telah membuktikan bahwa air mampu mentransmisikan emosi yang kita miliki. Cara yang ia gunakan cukup unik. Di depan air bersih yang ditaruh di wadahnya, ia menyebutkan hal-hal yang baik dan buruk. Setelah itu ia mengambil foto masing-masing bentuk kristal air dan membandingkan satu sama lain sesuai hal-hal yang ia sebutkan.
1. Bentuk asli kristal air 2. Terima kasih 3. Cinta dan sayang
1. Bentuk asli kristal air 2. Terima kasih 3. Cinta dan sayang
Sabtu, 07 Maret 2009
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
RS. DR. ERNALDI BAHAR
RUANG RAWAT : TANGGAL DIRAWAT :
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : (L/P) Tanggal Pengkajian :
Umur : RM No :
Pendidikan :
Alamat :
Informan :
II. ALASAN MASUK
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya Berhasil Kurang berhasil Tidak berhasil
3. Pelaku / Usia Korban / Usia Saksi / Usia
Aniaya fisik .
Aniaya seksual .
Penolakan .
Kekerasan dalam keluarga .
Tindakan kriminal .
Jelaskan No. 1,2,3 :
1. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa Ya Tidak
Hubungan keluarga Gejala Riwayat Pengobatan / perawatan
2. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
IV. FISIK
1. Tanda vital : TD : N : S : P :
2. Ukur : TB : BB :
3. Keluhan fisik Ya Tidak
Jelaskan :
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram :
KETERANGAN :
Jelaskan :
2. Konsep diri :
a. Gambaran diri :
b. Identitas :
c. Peran :
d. Ideal diri :
e. Harga diri :
3. Hubungan Sosial :
a. Orang yang berarti :
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat :
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
4. Spiritual :
a. Nilai dan keyakinan :
b. Kegiatan ibadah :
STATUS MENTAL
5. Penampilan
Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak
tidak sesuai seperti biasanya
Jelaskan :
6. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat Membisu Tidak mampu
Memulai pembicaraan
Jelaskan :
7. Aktivitas Motorik
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
Tik Grimasen Tremor Kompulsif
Jelaskan :
8. Alam Perasaan
Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira
berlebihan
Jelaskan :
9. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan :
10. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung
Kontak mata Defensif Curiga
kurang
Jelaskan :
11. Persepsi
Halusinasi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu
Jelaskan :
12. Isi Pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis
Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilstik Sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir
Jelaskan :
13. Proses Pikir
Sirkumstansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Flight of ideas Blocking Pengulangan pembicaraan/
persevarasi
Jelaskan :
14. Tingkat Kesadaran
Bingung Sedasi Stupor
Disorientasi :
Waktu Tempat Orang
Jelaskan :
15. Memori
Gangguan daya ingat Gangguan daya ingat jangka panjang jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi
Jelaskan :
16. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mudah beralih Tidak mampu Tidak mampu
Berkonsentrasi berhitung sederhana
Jelaskan :
17. Kemampuan Penilaian
Gangguan ringan Gangguan bermakna
Jelaskan :
18. Daya Tilik Diri
Mengingkari penyakit Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
yang diderita
Jelaskan :
VI. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Bantuan minimal Bantuan total
2. BAB / BAK
Bantuan minimal Bantuan total
Jelaskan :
3. Mandi
Bantuan minimal Bantuan total
4. Berpakaian / berhias
Bantuan minimal Bantuan total
5. Istirahat dan tidur
Tidur siang, lama : …………………………..……. s/d ……..…………………………….
Tidur malam, lama : …………………………..……. s/d ……..…………………………….
Kegiatan sebelum / sesudah tidur
6. Penggunaan obat
Bantuan minimal Bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan lanjutan .
Sistem pendukung .
8. Kegiatan di dalam rumah
Ya Tidak
Mempersiapkan makanan .
Menjaga kerapihan rumah .
Mencuci pakaian .
Pengaturan keuangan .
9. Kegiatan di luar rumah
Ya Tidak
Belanja .
Transportasi .
Lain-lain .
Jelaskan :
VII. ASPEK MEDIK
Diagnosa medik :
Terapi medik :
VIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
IX. ANALISA DATA
TGL
DATA (Subyektif dan Obyektif)
Masalah Keperawatan
X. POHON MASALAH
XI. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN
RENCANA KEPERAWATAN
Nama klien : ……………………………………… Ruang : …………………….………
No. RM : ………………………………………
Diagnosa
Keperawatan
TUM dan TUK
Kriteria Hasil
Intervensi
Rasional
……………………………………..
Yang Membuat,
[………………………… ]
CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN
Hari/
Tgl
No. Dx Kep
Tindakan Keperawatan
Evaluasi (S,O,A,P)
TTD
RS. DR. ERNALDI BAHAR
RUANG RAWAT : TANGGAL DIRAWAT :
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : (L/P) Tanggal Pengkajian :
Umur : RM No :
Pendidikan :
Alamat :
Informan :
II. ALASAN MASUK
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya Berhasil Kurang berhasil Tidak berhasil
3. Pelaku / Usia Korban / Usia Saksi / Usia
Aniaya fisik .
Aniaya seksual .
Penolakan .
Kekerasan dalam keluarga .
Tindakan kriminal .
Jelaskan No. 1,2,3 :
1. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa Ya Tidak
Hubungan keluarga Gejala Riwayat Pengobatan / perawatan
2. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
IV. FISIK
1. Tanda vital : TD : N : S : P :
2. Ukur : TB : BB :
3. Keluhan fisik Ya Tidak
Jelaskan :
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram :
KETERANGAN :
Jelaskan :
2. Konsep diri :
a. Gambaran diri :
b. Identitas :
c. Peran :
d. Ideal diri :
e. Harga diri :
3. Hubungan Sosial :
a. Orang yang berarti :
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat :
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
4. Spiritual :
a. Nilai dan keyakinan :
b. Kegiatan ibadah :
STATUS MENTAL
5. Penampilan
Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak
tidak sesuai seperti biasanya
Jelaskan :
6. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat Membisu Tidak mampu
Memulai pembicaraan
Jelaskan :
7. Aktivitas Motorik
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
Tik Grimasen Tremor Kompulsif
Jelaskan :
8. Alam Perasaan
Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira
berlebihan
Jelaskan :
9. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan :
10. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung
Kontak mata Defensif Curiga
kurang
Jelaskan :
11. Persepsi
Halusinasi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu
Jelaskan :
12. Isi Pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis
Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilstik Sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir
Jelaskan :
13. Proses Pikir
Sirkumstansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Flight of ideas Blocking Pengulangan pembicaraan/
persevarasi
Jelaskan :
14. Tingkat Kesadaran
Bingung Sedasi Stupor
Disorientasi :
Waktu Tempat Orang
Jelaskan :
15. Memori
Gangguan daya ingat Gangguan daya ingat jangka panjang jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi
Jelaskan :
16. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mudah beralih Tidak mampu Tidak mampu
Berkonsentrasi berhitung sederhana
Jelaskan :
17. Kemampuan Penilaian
Gangguan ringan Gangguan bermakna
Jelaskan :
18. Daya Tilik Diri
Mengingkari penyakit Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
yang diderita
Jelaskan :
VI. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Bantuan minimal Bantuan total
2. BAB / BAK
Bantuan minimal Bantuan total
Jelaskan :
3. Mandi
Bantuan minimal Bantuan total
4. Berpakaian / berhias
Bantuan minimal Bantuan total
5. Istirahat dan tidur
Tidur siang, lama : …………………………..……. s/d ……..…………………………….
Tidur malam, lama : …………………………..……. s/d ……..…………………………….
Kegiatan sebelum / sesudah tidur
6. Penggunaan obat
Bantuan minimal Bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan lanjutan .
Sistem pendukung .
8. Kegiatan di dalam rumah
Ya Tidak
Mempersiapkan makanan .
Menjaga kerapihan rumah .
Mencuci pakaian .
Pengaturan keuangan .
9. Kegiatan di luar rumah
Ya Tidak
Belanja .
Transportasi .
Lain-lain .
Jelaskan :
VII. ASPEK MEDIK
Diagnosa medik :
Terapi medik :
VIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
IX. ANALISA DATA
TGL
DATA (Subyektif dan Obyektif)
Masalah Keperawatan
X. POHON MASALAH
XI. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN
RENCANA KEPERAWATAN
Nama klien : ……………………………………… Ruang : …………………….………
No. RM : ………………………………………
Diagnosa
Keperawatan
TUM dan TUK
Kriteria Hasil
Intervensi
Rasional
……………………………………..
Yang Membuat,
[………………………… ]
CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN
Hari/
Tgl
No. Dx Kep
Tindakan Keperawatan
Evaluasi (S,O,A,P)
TTD
Selasa, 17 Februari 2009
ANDA PUN BISA KAYA
Sarana PINTAR Membangun ASET di Internet!
Hanya dengan Investasi sebesar Rp 70.000,- saja,
anda berhak mendapatkan Royalti sebesar
Rp 1.111.150.000,- (1 MILYAR Lebih!) dalam 1 tahun kedepan!
Informasi Lanjut
http://www.asetshare.com/?ref=906
Hanya dengan Investasi sebesar Rp 70.000,- saja,
anda berhak mendapatkan Royalti sebesar
Rp 1.111.150.000,- (1 MILYAR Lebih!) dalam 1 tahun kedepan!
Informasi Lanjut
http://www.asetshare.com/?ref=906
BEJAJAR ANALISA KASUS
Data Subjektif
Aku malu kalu bertemu dengan orang lain, saya bodoh, jelek, hanya membuat keluarga susah, Tidak ada gunanya mandi, walau aku mandi tetap jelek, aku denger dio ngatoi aku“kau jelek dak tidak berguna”, datangnyo malem kalu aku nak tiduk.
Data Objektif
Duduk sendirian dipojok ruangan, tidak pernah berbicara dengan orang lain, tidak mau menatap perawat / lawan bicara, melihat kelain / satu arah. Badan bau,tampak kotoran/daki dileher, Baju bau dan terdapat bercak, Rambut tidak disisir, acak-acakan, terlihat ngomel-ngomel dan mengepalkan tangan .
Masalah Sesuai Data
Menarik diri
Subjek :
“Aku malu kalu bertemu dengan orang lain”
Objek :
“Duduk sendirian dipojok ruangan”
“Tidak pernah berbicara dengan orang lain”
Harga diri rendah
Subjek :
“Saya bodoh, jelek, hanya membuat keluarga susah”
Objek :
“Tidak mau menatap perawat / lawan bicara”
“Menatap kelain / satu arah”
Defisit Perawatan Diri : Mandi / berhias
Subjek :
“ Tidak ada gunanya mandi”, ”walau aku mandi tetap jelek”
Objek :
“Badan bau,tampak kotoran / daki dileher”
“Baju bau dan terdapat bercak”
“Rambut tidak disisir, acak-acakan”
Halusinasi Dengar
Objek
“Terlihat ngomel-ngomel dan mengepalkan tangan ”
Subjektif :
Aku denger dio ngatoi aku“kau jelek, dak tidak berguna”
“ datengnyo malem kalu aku nak tiduk”
Untuk menetukan masalah yang timbul hendaknya perawat mengetahui :
1. Definisi setiap masalah yang ada
2. Data sujektif dan objektif masalah yang diangkat
Bila masalah yang kita angkat tidak sesuai dengan definisi yang ada mungkin kita perlu mencari alternative masalah yang terkait.
Setelah ada kecocokan antara definisi dan kondisi klien maka kita harus menggali data yang ada sesuai dengan konsep teori.
Data yang tertulis dalam buku tidak mencerminkan kondisi klien saat itu, seperti :
Gelisah, marah dll.
Bila kita lihat kondisi yang ada berhubungan dengan buku tersebut, dapat terlihat jalan mondar-mandir sambil memegang kepala ( gelisah), menghentakkan kaki dengan intonasi suara yang tinggi. Untuk meyakinkan kondisi sebenarnya pada klien hendaknya perawat bertanya pada klien tentang apa yang dilakukannya.
Pada klien yang mondar mandir, ia mengatakan bahwa “ saya berjalan kerena pinggang saya sakit karena banyak duduk atau jangan sampai ambient saya keluar” menandakan data tersebut tidak sesuai dengan kriteria gelisah.
POHON MASALAH
Halusinasi Dengar
Menarik diri Defisit Perawatan Diri : Mandi / berhias
Harga diri rendah
Untuk menentukan pohon masalah perawat hendaknya mengetahui penyebab terjadinya suatu masalah serta akibat yang di timbulkan dari keadaan tersebut.
Untuk menentukan sebab akibat tersebut kita harus merujuk pada landasan teori yang digunakan serta penentuan diagnosa keperawatan NANDA
Aku malu kalu bertemu dengan orang lain, saya bodoh, jelek, hanya membuat keluarga susah, Tidak ada gunanya mandi, walau aku mandi tetap jelek, aku denger dio ngatoi aku“kau jelek dak tidak berguna”, datangnyo malem kalu aku nak tiduk.
Data Objektif
Duduk sendirian dipojok ruangan, tidak pernah berbicara dengan orang lain, tidak mau menatap perawat / lawan bicara, melihat kelain / satu arah. Badan bau,tampak kotoran/daki dileher, Baju bau dan terdapat bercak, Rambut tidak disisir, acak-acakan, terlihat ngomel-ngomel dan mengepalkan tangan .
Masalah Sesuai Data
Menarik diri
Subjek :
“Aku malu kalu bertemu dengan orang lain”
Objek :
“Duduk sendirian dipojok ruangan”
“Tidak pernah berbicara dengan orang lain”
Harga diri rendah
Subjek :
“Saya bodoh, jelek, hanya membuat keluarga susah”
Objek :
“Tidak mau menatap perawat / lawan bicara”
“Menatap kelain / satu arah”
Defisit Perawatan Diri : Mandi / berhias
Subjek :
“ Tidak ada gunanya mandi”, ”walau aku mandi tetap jelek”
Objek :
“Badan bau,tampak kotoran / daki dileher”
“Baju bau dan terdapat bercak”
“Rambut tidak disisir, acak-acakan”
Halusinasi Dengar
Objek
“Terlihat ngomel-ngomel dan mengepalkan tangan ”
Subjektif :
Aku denger dio ngatoi aku“kau jelek, dak tidak berguna”
“ datengnyo malem kalu aku nak tiduk”
Untuk menetukan masalah yang timbul hendaknya perawat mengetahui :
1. Definisi setiap masalah yang ada
2. Data sujektif dan objektif masalah yang diangkat
Bila masalah yang kita angkat tidak sesuai dengan definisi yang ada mungkin kita perlu mencari alternative masalah yang terkait.
Setelah ada kecocokan antara definisi dan kondisi klien maka kita harus menggali data yang ada sesuai dengan konsep teori.
Data yang tertulis dalam buku tidak mencerminkan kondisi klien saat itu, seperti :
Gelisah, marah dll.
Bila kita lihat kondisi yang ada berhubungan dengan buku tersebut, dapat terlihat jalan mondar-mandir sambil memegang kepala ( gelisah), menghentakkan kaki dengan intonasi suara yang tinggi. Untuk meyakinkan kondisi sebenarnya pada klien hendaknya perawat bertanya pada klien tentang apa yang dilakukannya.
Pada klien yang mondar mandir, ia mengatakan bahwa “ saya berjalan kerena pinggang saya sakit karena banyak duduk atau jangan sampai ambient saya keluar” menandakan data tersebut tidak sesuai dengan kriteria gelisah.
POHON MASALAH
Halusinasi Dengar
Menarik diri Defisit Perawatan Diri : Mandi / berhias
Harga diri rendah
Untuk menentukan pohon masalah perawat hendaknya mengetahui penyebab terjadinya suatu masalah serta akibat yang di timbulkan dari keadaan tersebut.
Untuk menentukan sebab akibat tersebut kita harus merujuk pada landasan teori yang digunakan serta penentuan diagnosa keperawatan NANDA
Langganan:
Postingan (Atom)