Minggu, 28 Juni 2009

Deteksi Kecerdasan Lewat DMI

Deteksi Kecerdasan Majemuk Lewat Dermatoglypics Multiple Intellegence (DMI)
Semakin tinggi pemahaman pada orangtua dan guru/sekolah bahwa tiap anak memiliki minat, bakat dan kepribadian yang unik sehingga tiap anak mesti diberlakukan secara unik pula. Maka berbagai cara dilakukan orangtua/sekolah untuk ‘memahami’ anaknya, ada yang sekedar melakukan pengamatan langsung, berdiskusi dengan orangtua lain atau dengan sekolah, atau melakukan tes psikologi.Tes-tes psikologi yang biasa dilakukan selama ini adalah tes wawancara dan tes tulis. Ada beberapa kelemahan tes-tes demikian, antara lain :a. Hasilnya dipengaruhi kondisi fisik dan psikologis anak. Anak yang kelelahan secara fisik atau tertekan, sedih, marah dan lain-lain akan memberikan jawaban yang berbeda jika mereka berada pada kondisi fisik dan psikologis yang berbeda.b. Tingkat pengetahuan dan pendidikan anak akan mempengaruhi jawaban mereka.c. Pemberian waktu tertentu untuk mengerjakan isian akan memberikan tekanan psikologis pada anak.d. Pertanyaan yang banyak akan mempengaruhi tingkat konsentrasi dan kelelahan siswa.e. Hasil tes seorang anak dapat berbeda dari waktu ke waktu.f. Bentuk dan soal tes untuk satu aspek psikologis tertentu dari anak membutuhkan tipe dan bentuk soal yang berbeda sehingga hasilnya bisa menjadi bias.Saat ini telah ada metode tes psikologi yang modern, lebih pasti dan mengukur semua potensi anak secara lengkap melalui sidik jari. Metode itu dinamakan Dermatoglypics Multiple Intellegence (DMI).Apa itu DMIDMI merupakan revolusi penemuan berbasis teknologi yang mampu mengungkapkan tabir bakat, bukan ramalan masa yang akan datang tetapi menginformasikan bakat yang dimiliki oleh seseorang. DMI bicara potensi untuk mensuport proyeksi masa depan setiap manusia. Proses penemuan dan penelitian DMI membutuhkan perjalanan waktu yang cukup panjang yang melibatkan banyak pakar dan biaya yang relatif besar. Hasil test bersifat valid dan sangat rahasia (hanya pihak tester yang boleh mengetahui). Tes cukup dilakukan sekali seumur hidup dan tersedia konsultasi gratis seumur hidup.Tes dilakukan dengan cara mengambil sidik jari seluruh jari tangan dan beberapa data tambahan yang diperlukan. Waktu yang diperlukan untuk pengambilan data ini sekitar 5 – 10 menit.Test DMI bertujuan mengenali bakat dan mengembangkan bakat yang menonjol, sebagai bentuk rasa syukur, bukan mengubah bakat yang berasal dari karunia tuhan.Hasil report assessment DMI berupa:1. Dominasi otak kanan atau kiri dalam setiap pengambilan keputusan: a. Otak Kanan, memiliki fungsi yang berkaitan dengan persepsi ruang, musik, kreativitas dan emosi.b. Otak Kiri, memiliki fungsi untuk verbal, pemahaman logis, faktual dan analisis.2. Disribusi kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence):a. Kecerdasan Logika Matematika (Logic Mathematics); b. Kecerdasan Bahasa (linguistic); c. Kecerdasan Intrapersonal; d. Kecerdasan Interpersonal; e. Kecerdasan Kinestetis Jasmani (bodily kinesthetic); f. Kecerdasan Visual Ruang (visual spatial); g. Kecerdasan Musikal (musical);h. Kecerdasan Naturalis (naturalist); 3. Kepekaan belajar (learning sensitivity).4. Karakter komunikasi – belajar. 5. Gaya manajemen kerja.6. Saran-saran treatment/pengembangan.


http://alika-eksakta.blogspot.com/2009/05/deteksi-kecerdasan-majemuk-lewat.html

Jumat, 19 Juni 2009

Facebook Haram

INILAH.COM, Jakarta ? Fatwa yang mengharamkan situs jejaring sosial Facebook tidak perlu dipersoalkan. Sebab, hal itu sudah terjawab dalam Undang-undang No 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Hal itu diungkapkan Dirjen Aplikasi Telematika Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) Cahyana Ahmadjayadi, usai Workshop 'Penetration Test Form Business Perspective' di Jakarta, Rabu (10/6).
Menurut Cahyana, pemanfaatan teknologi sebenarnya bukan hanya membutuhkan logika, tetapi juga hati nurani. Sehingga, kekhawatiran akan dampak negatif dari Facebook tidak perlu ada.
Dia mengatakan, setiap perkembangan dan aplikasi teknologi tentu membawa sisi positif dan negatif, tinggal bagaimana seseorang memanfaatkannya. Apabila diarahkan ke hal negatif, tentu akan dijerat dengan UU ITE yang mengatur tentang penggunaan IT, termasuk bisnis informasi (I business) dan Komersialisasi Informasi (I commerce).
"Jadi, semua pihak diimbau memaksimalkan pemanfaatan IT dan meminimalisakan risiko-risikonya," katanya.
Sebenarnya, lanjut Cahyana, penggunaan IT sesuai dengan tujuannya ada tiga hal. Yakni, tujuan kejahatan (hitam), kebaikan (putih) dan abu-abu. Kelompok yang ketiga ini yang paling banyak di Indonesia. Karena itu harus diarahkan ke jalur yang baik dalam hal pemanfaatannya.
Dia mencontohkan, pemanfaatan teknologi informasi ke hal yang negatif. Antara lain Estonia, yang dua tahun silam diserang oleh cracker asal Rusia. Sehingga seluruh transaksi elektroniknya menjadi kacau dan kinerja sistemnya menjadi lamban.
Kondisi seperti itu, lanjutnya, yang harus diwaspadai, sehingga penggunaan transaksi elektronik oleh pemerintah dan swasta harus dijamin keamanannya.

KEAJAIBAN AIR

Seorang peneliti Jepang – Dr. Masaru Emoto – telah membuktikan bahwa air mampu mentransmisikan emosi yang kita miliki. Cara yang ia gunakan cukup unik. Di depan air bersih yang ditaruh di wadahnya, ia menyebutkan hal-hal yang baik dan buruk. Setelah itu ia mengambil foto masing-masing bentuk kristal air dan membandingkan satu sama lain sesuai hal-hal yang ia sebutkan.

1. Bentuk asli kristal air 2. Terima kasih 3. Cinta dan sayang